Kamis, 24 Mei 2012

sholawat padang bulan


للحبيب محمّد لطفى بن علي بن هاشم بن يحي





اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍعَدَدَ مَا فِي عِلْمِ اللهِ صَلاَةً دَائِمَةً بِدَوَامِ مُلْكِ اللهِ


(Padhang bulan, padhange kaya rina
Rembulane, sing ngawe-awe) 2X
Ngelengake, aja turu sore
(e...kene tak critani, kanggo sebo mengko sore) 2X

(Iki dino, ojo lali lunga ngaji
Takon marang, ya’i guru kang pinuji) 2X
Enggal sira, ora gampang kebujuk syetan
(Insya Allah, kita menang lan kabegjan) 2X

(Lamun wong tuwa 2X keliru mimpine
Ngalamat bakal 2X getun mburine)2X
Wong tuwa loro, kundur ing ngarsa pengeran
(Anak putune, rame 2X rebutan warisan) 2X

Senin, 21 Mei 2012

keutamaan membaca Al qur'an


Para fuqoha telah bersepakat bahwa membaca Al Qur’an lebih utama daripada dzikir-dzikir maupun wirid-wirid lain yang dikhususkan pada suatu masa atau tempat tertentu, sebagaimana ditunjukkan oleh al qur’an maupun sunnah.

Diantaranya firman Allah swt :
إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يِهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا

Artinya : “Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS. Al Isra : 9)
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاء وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ وَلاَ يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إَلاَّ خَسَارًا

Selasa, 15 Mei 2012

keutamaan ziarah kubur

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِى شَيْبَةَ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ قَالاَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ كَيْسَانَ عَنْ أَبِى حَازِمٍ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ زَارَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- قَبْرَ أُمِّهِ فَبَكَى وَأَبْكَى مَنْ حَوْلَهُ فَقَالَ « اسْتَأْذَنْتُ رَبِّى فِى أَنْ أَسْتَغْفِرَ لَهَا فَلَمْ يُؤْذَنْ لِى وَاسْتَأْذَنْتُهُ فِى أَنْ أَزُورَ قَبْرَهَا فَأُذِنَ لِى فَزُورُوا الْقُبُورَ فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْمَوْتَ »
Dari Abu Bakr bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb, mereka berdua berkata: Muhammad Bin ‘Ubaid menuturkan kepada kami: Dari Yaziid bin Kasyaan, ia berkata: Dari Abu Haazim, ia berkata: Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berziarah kepada makam ibunya, lalu beliau menangis, kemudian menangis pula lah orang-orang di sekitar beliau. Beliau lalu bersabda: “Aku meminta izin kepada Rabb-ku untuk memintakan ampunan bagi ibuku, namun aku tidak diizinkan melakukannya. Maka aku pun meminta izin untuk menziarahi kuburnya, aku pun diizinkan. Berziarah-kuburlah, karena ia dapat mengingatkan engkau akan kematian
(HR. Muslim no.108, 2/671)
Faidah:
· Haram hukumnya memintakan ampunan bagi orang yang mati dalam keadaan kafir (Nailul Authar [219], Syarh Shahih Muslim Lin Nawawi [3/402]). Sebagaimana juga firman Allah Ta’ala
 مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى
Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya)” (QS. At Taubah: 113)
· Berziarah kubur ke makam orang kafir hukumnya boleh (Syarh Shahih Muslim Lin Nawawi, 3/402). Berziarah kubur ke makam orang kafir ini sekedar untuk perenungan diri, mengingat mati dan mengingat akhirat. Bukan untuk mendoakan atau memintakan ampunan bagi shahibul qubur. (Ahkam Al Janaaiz Lil Albani, 187)
· Jika berziarah kepada orang kafir yang sudah mati hukumnya boleh, maka berkunjung menemui orang kafir (yang masih hidup) hukumnya juga boleh (Syarh Shahih Muslim Lin Nawawi, 3/402).
· Hadits ini adalah dalil tegas bahwa ibunda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam mati dalam keadaan kafir dan kekal di neraka (Syarh Musnad Abi Hanifah, 334)
· Tujuan berziarah kubur adalah untuk menasehati diri dan mengingatkan diri sendiri akan kematian (Syarh Shahih Muslim Lin Nawawi, 3/402)
· An Nawawi, Al ‘Abdari, Al Haazimi berkata: “Para ulama bersepakat bahwa ziarah kubur itu boleh bagi laki-laki” (Fathul Baari, 4/325). Bahkan Ibnu Hazm berpendapat wajib hukumnya minimal sekali seumur hidup. Sedangkan bagi wanita diperselisihkan hukumnya. Jumhur ulama berpendapat hukumnya boleh selama terhindar dari fitnah, sebagian ulama menyatakan hukumnya haram mengingat hadits , 
لَعَنَ اللَّه زَوَّارَات الْقُبُور

Rabu, 09 Mei 2012

Nasab Nabi ( silsilah keluarga Rosulullah SAW )


Ada tiga bagian tentang nasab Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam;
  • Per­tama, bagian yang disepakati kebenarannya oleh para pakar biografi dan nasab, yaitu sampai Adnan.
  • Kedua, bagian yang mereka perse­lisihkan, yaitu antara nasab yang tidak diketahui seeara pasti dan nasab yang harus dibiearakan, tepatnya Adnan ke atas hingga Ibra­him Alaihi wa Sallam.
  • Ketiga, bagian yang sama sekali tidak kita ragukan bahwa di dalamnya ada hal-hal yang tidak benar, yaitu Ib­rahim ke atas hingga Adam.
Pada bagian awal telah kita singgung sedikit tentang hal ini. Ini­lah rineian dari tiga bagian tersebut;
Bagian pertama: Muhammad, bin Abdullah bin Abdul-Muth­thalib (yang namanya Syaibah), bin Hasyim (yang namanya Amr), bin Abdu Manaf (yang namanya Al-Mughirah), bin Qushay (yang namanya Zaid), bin Kilab, bin Murrah, bin Ka'b, bin Lu'ay, bin Gha­lib, bin Fihr (yang namanya Quraisy dan menjadi cikal bakal nama kabilah), bin Malik, bin An-Nadhr (yang namanya Qais), bin Kinanah, bin Khuzaimah, bin Mudrikah (yang namanya Amir), bin Ilyas, bin Mudhar, bin Nizar, bin Ma'ad, bin Adnan.
Bagian kedua: Adnan dan seterusnya, yaitu Adnan bin Add bin Humaisi', bin Salaman, bin Aush, bin Bauz, bin Qimwal, bin Ubay, bin Awwam, bin Nasyid, bin Haza, bin Baldas, bin Yadlaf, bin Tha­bikh, bin jahim, bin Nahisy, bin Makhy, bin Aidh, bin Abqar, bin Ubaid, bin Ad-Da'a, bin Harridan, bin Sinbar, bin Yatsriby, bin Yahzan, bin Yalhan, bin Ar'awy, bin Aidh, bin Daisyan, bin Aishar, bin Afnad, bin Aiham, bin Muqshir, bin Nahits, bin Zarih, bin Sumay, bin Muzay, bin Iwadhah, bin Aram, bin Qaidar, bin Isma'il, bin Ibrahim.
Bagian ketiga:

Selasa, 08 Mei 2012

Tips Mudah sholat Malam



~ Aturlah aktivitas di siang hari agar malamnya Anda tidak kelelahan. Sehingga tidak membuat Anda tidur terlalu lelap.
~ Makan malam jangan kekenyangan, berdoa untuk bisa bangun malam, dan jangan lupa pasang alarm sebelum tidur.
~ Hindari maksiat, sebab menurut pengalaman Sufyan Ats-Tsauri, “Aku sulit sekali melakukan qiyamullail selama 5 bulan disebabkan satu dosa yang aku lakukan.”
~ Ketahuilah fadhilah (keutamaan) dan keistimewaan qiyamulail. Dengan begitu kita termotivasi untuk melaksanakannya.
~ Tumbuhkan perasaan sangat ingin bermunajat dengan Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
~ Baik juga jika janjian dengan beberapa teman untuk saling membangunkan dengan miscall melalui telepon atau handphone.
~ Buat kesepakatan dengan istri dan anak-anak bahwa keluarga punya program tahajud bersama sekali atau dua malam dalam sepekan.
~ Berdoalah kepada Allah swt. untuk dipermudah dalam beribadah kepadaNya.

Senin, 07 Mei 2012

Ya Hanana


ظَهَرَ الدِّينُ المُؤَيَّد
dzoharoddiinul muayyad
ظَهَرَ الدِّينُ المُؤَيَّد بِظُهُورِالنَّبِى اَحمَد
dzoharoddiinul muayyad bidzhuhuurin nabi ahmad
يَا هَنَانَــــــــا بِمُحَمَّد ذَلِكَ الفَضلُ مِنَ الله
ya hana na nabi muhammad dzalikal fadhlu minallah
يَا هَنَانَا
ya hana na
خُصَّ بِالسَّبعِ المَثَانِى وَحَوى لُطفَ المَعَأنِى
khusho bissab’il matsani wa hawa luthfal ma’ani
مَالَهُ فِى الخَلقِ ثَانِى وَعَلَيهِ اَنزَلَ الله
ma lahu fil kholqi tsani wa a’laihi anzalallah
يَا هَنَانَا
ya hana na
صَلُّوا عَلى خَيرِ الاَنَام المُصطَفَى بَدرِالتَّمَام
shollu a’la khoiril anami al musthofa badrittamami
صَلُّوا عَلَيهِ وَسَلِّمُوا يَشفَع لَنَأ يَومَ الزِّحَام
shollu a’laihi wasallimu yasyfa’ lana yaumazzihami

Muhammadun

مُحَـــمَّـدٌ أَشْـــرَ فُ ا ْلأَ عْــرَ ابِ وَ الْـــعَـجَــــمِ
مُحَــمَّـدٌ خَـــيْـرُ مَـنْ يـَمْــشِ عـَـلَـى قَـــدَمِ
Muhammad SAW semulia-mulia manusia dari segala bangsa,
Muhammad SAW sebaik-baik makhluk yang berjalan (menginjak bumi).
مُحَـــمَّـدٌ تــَا جُ رُسْـــلِ اللهِ قَــــاطِــــبَـةً
مُحَـــمَّـدٌ صَـــا دِقُ اْلأَ قْــــوَ الِ وَ الْـــكَـلـِـمِ
Muhammad SAW mahkota para rasul dan pemuka mereka,
Muhammad SAW selalu jujur dalam ucapan dan perkataannya
(ucapannya adalah Al Hadits, perkataannya adalah Al Qur ’an).

مُحَـــمَّـدٌ حَــــا كِــمٌ بـِـالْـــعَـــدْ لِ ذُوْ شَــرَ فٍ
مُحَـــمَّـدٌ مَـعْــــدِ نُ اْلإِ نْـعَــــامِ وَ الْحِــكَــمِ
Muhammad SAW hakim yang sangat adil dan pemilik kemuliaan,
Muhammad SAW sumber kenikmatan hidup dan sumber hikmah.
مُحَـــمَّـدٌ ذِ كْـــرُ هُ رَ وْ حٌ ِلأَ نْـفُـــسِـنَا
مُحَـــمَّـدٌ شُــكْـــرُ هُ فَـــرْ ضٌ عَـلَـى ْالأُ مـَـامِ

Keutamaan berinfaq



Islam senantiasa menganjurkan umatnya untuk membantu orang lain. bantuan tersebut bisa dalam bentuk harta, tenaga, pikiran, dan lain sebaginya. Dalam satu ayat dijelaskan bahwa orang yang senantiasa membantu orang lain dengan harta akan mendapatkan pahala disisi Allah. Firman-Nya, “Orang-orang yang menfkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS al-baqarah [2]: 24).
Dalam ajaran Islam, bantuan dalam bentuk harta dibagi menjadi tiga, yakni zakat, sedekah, dan infaq. Zakat adalah nama bagi sejumlah harta tertentu, yang telah mencapai syarat tertentu, yang diwajiban oleh Allah untuk dikeluarkan, dan diberikan kepada yang berhak menerimanya, dengan persyaratan tertentu pula.
Sementara infaq berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan/ penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran Islam. Jika zakat ada nasabnya, infaq tidak mengenal nasab. Jika zakat harus diberikan pada mustahik tertentu (8 asnaf) maka infaq boleh diberikan kepada siapaun juga, misalnya untuk kedua orang tua, anak yatim, dan sebagainya (QS al-Baqarah [2]: 215).