Selasa, 10 September 2013

sholawat THIBBIL QULUB




*Mari kita baca dan Pahami terlebih dahulu*
Shalawat Thibbil Qulub adalah shalawat yang di baca ketika kita mendapatkan penyakit, baik itu penyakit hati ataupun badani. Shalawat ini begitu ampuh ketika kita membacakanya. Keampuhan dalam membacanya menjadi salah satu obat tersendiri. Menjadikan beban hati, badan dan pikiran semakin ringan.
Ketika gundah gulana menyerang kita, berdoalah dengan penuh kekhusyuan dan ketawadhuan. Pikiran penat, capek hati dan pikiran, marah, emosi dan segala jenis penyakit hati. karena dalam makna sholawat thibbil qulub ini mempunyai arti yang luar biasa. Dalam segi lafaadz maupun maknanya.
***
*Kita coba simak lebih dalam lagi*

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا . وَعَافِيَةِ اْلأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا . وَنُوْرِ اْلأَبْصَارِ وَضِيَائِهَا . وَقُوْتِ اْلأَرْوَاحِ وَغِذَائِهَا . وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ .

Allahuma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin thibbil quluubi wadawaa-iha wa‘aafiyatil abdaani wasyifaa-ihaa wanuuril ab-shaari wadhiyaa-ihaa waquutil ajsaadi wal arwaahi wa ghidaa-ihaa wa’alaa aalihii washohbihii wasaliim
.

Artinya: ”Ya Allah, limpahkanlah rahmat yang disertai ta’dzim kepada Nabi Muhammad sebagai penyembuh semua hati dan menjadi obatnya, keafiatan badan dan kesembuhannya, cahaya segala penglihatan dan menjadi sinarnya, menjadi makanan jiwa santapannya. Dan semoga terlimpahkan pula shalawat dan salam kepada keluarga dan sahabat beliau.”

Dalam kitab Saadah ad-Darain fi Shalat ‘alaa Sayyid al-Kaunain, Syaikh Yusuf Ibn Ismail an-Nabhani menisbatkan shalawat ini kepada Syaikh Abu al-Barakat Ahmad ad-Dardir. (Lihat Syaikh Yusuf Ibn Ismail an-Nabhaniy dalam kitab Saadah ad-Darain fi Shalat ‘ala Sayyid al-Kaunainhalaman 13).
Ada sedikit perbedaan redaksi dari shalawat Thibb al-Qulub atau yang disebut juga shalawat ath-Thibbiyyah ini, dalam redaksi Syaikh Ahmad ash-Shawiy tidak ada tambahan . وَقُوْتِ اْلأَرْوَاحِ وَغِذَائِهَا . Tambahan tersebut disebutkan oleh Syaikh Yusuf Ibn Ismail an-Nabhaniy dalam kitab Saadah ad-Darain fi Shalat ‘alsa Sayyid
al-Kaunain. Kemudian Sayyid Muhammad Ibn Alawiy al-Maliky mengukuhkan kembali dalam kitab Abwab al-Faraj dan Syawariq al-Anwar min Ad’iyah as-Sadah al-Akhyar.
Habib Abu Bakar ibn Abdullah Ibn Alawiy al-Atthas pengarang kitab Risalah al-Kautsar, menamakan shalawat Thibb al-Qulub dengan sebutan shalawat Nur al-Abshar.

***
Jelas terlihat bukan bahwa riwayatnya pun tidak sembarangan, hayoo wahabi jangan disebut BID’AH ya..^^ semakin aku mempelajarinya semakin aku ingin tau dan ingin selalu tau apalagi rahasia-rahasia dibalik Shalawat ini, Alhamdulillah ayoo kita simak lebih dalam lagi.

*Ini tentang Keutamaan Shalawat Thibbil Qulub*
Syaikh Ahmad Ibn Muhammad ash-Shawiy al-Malikiy berkata:“Apabila shalawat Thibb al-Qulub dibaca sebanyak 400 kali atau 2000 kali, diniatkan buat orang sakit, maka dengan izin Allah, penyakit apapun akan sembuh.” (Lihat Syaikh Ahmad Ibn Muhammad ash-Shawiy dalam kitab al-Asrar ar-Rabbaniyyah wa al-Fuyudh ar-Rahmaniyyah ‘ala Shalawat ad-Dardiriyyah halaman 46).
Dihikayatkan ada orang mendatangi Habib Ahmad Ibn Hasan al-Atthas di kota Huraidhah, ia mengadukan perihal matanya yang telah mengalami gangguan penglihatannya. Kemudian Habib Ahmad mengusap kedua mata orang tersebut dan beliau memerintahkan agar ia memperbanyak membaca shalawat Thibb al-Qulub. Habib Ahmad lalu berkata: “Habib Muhammad ibn Zain Ba’abud telah mengabarkan diriku bahwa ia berkata; “Mataku pernah mengalami ganguan penglihatan sehingga aku minta solusi kepada Habib Shalih ibn Abdullah al-Atthas kemudian beliau mengusap kedua mataku dan beliau memerintahkan agar aku membaca shalawat Thibb al-Qulub setiap hari sebanyak 300 kali, maka aku amalkan shalawat itu sehingga aku diberikan kesembuhan yang segera.” (Lihat al-Habib Abu Bakar ibn Abdullah al-Atthas dalam kitab Mafatih as-Sa’adat fii ash-Shalawaat ‘ala Sayyid as-Sadat h. 23.)
***
*7 Istigfar 14 Tempat*
Kalau dilihat dari segi kata-katanya sulit sekali kita ketahui maknanya, 7 Istigfar? Maksudnya? Lalu 14 Tempat? Kenapa tidak 14 Istigfar, Mari kita simak kelanjutannya..
**
Di dalam ajaran thariqah kita akan mengenal istilah Istighfar 14 (empat belas) Tempat yaitu istighfar yang dikhususkan pada empat belas tempat lahir dan batin pada diri manusia yang terdiri dari 7 (tujuh) tempat lahir yaitu :

1.Mata,
2. telinga,
3. hidung,
4.mulut,
5. tangan,
6.kaki,
7. syahwat dan perut

Dan 7 (tujuh) tempat batin yaitu :

1) Latifatul Qalby letaknya berada dua jari di bawah susu kiri, di sinilah letak sifat-sifat kemusyrikan, kekafiran, ketahyulan, dan sifat-sifat iblis. Jika latifah ini selalu disucikan dengan memperbanyak istighfar maka akan terisi Iman, Islam, Ihsan, dan Ma’rifat.

2) Latifatur-Roh letaknya berada dua jari di bawah susu kanan, disinilah letak sifat binatang jinak (bahimiyah) yaitu sifat-sifat menuruti hawa nafsu. Jika latifah ini selalu disucikan dengan memperbanyak istighfar maka akan membuang sifat-sifat tersebut di atas sehingga hidupnya tidak menuruti kehendak hawa nafsu yang selalu mengajak kepada kejahatan namun selalu berada di dalam ketaatan kepada Allah SWT.

3) Latifatus-Sirri letaknya berada dua jari di atas susu kiri, disinilah letak sifat binatang buas (syabiyah) yaitu sifat dhalim, pemarah, pendendam. Jika latifah ini selalu disucikan dengan memperbanyak istighfar maka akan terisi sifat kasih sayang dan ramah tamah.


4) Latifatul-Khafi letaknya berada dua jari di atas susu kanan, disinilah letak sifat-sifat pendengki, khianat (sifat syaithaniah). Jika latifah ini selalu disucikan dengan memperbanyak istighfar maka akan terisi sifat syukur dan sabar.

5) Latifatul-Akhfa letaknya berada di tengah-tengah dada, disinilah letak sifat-sifat rabbaniyah, yaitu sifat-sifat riya’, sombong, membanggakan diri, memamerkan kebaikan diri (takabur, ujub, sum-a). Jika latifah ini selalu disucikan dengan memperbanyak istighfar maka akan terisi sifat-sifat ikhlas, khusyu’, dan tawadhu’.

6) Latifatun-Nafsu Natiqo letaknya berada antara dua kening, disinilah letak “nafsu amarah” yaitu nafsu yang selalu mendorong kepada kejahatan. Jika latifah ini selalu disucikan dengan memperbanyak istighfar maka akan terisi sifat tentram dan pikiran tenang.

7) Latifatul-Kullu Jasad yang mengendarai seluruh tubuh jasmani, disinilah letaknya sifat jahil (bodoh) dan ghaflah (malas beribadah). Jika latifah ini selalu disucikan dengan memperbanyak istighfar maka akan terisi ilmu dan amal.

Adapun cara beristighfar untuk ke-14 (empat belas) tempat sebagaimana tersebut diatas yaitu dengan cara membaca “Astaghfirullahal’adhiim min kulli dzan bin wa-atuubu ilaih” kepada masing-masing tempat baik lahir maupun bathin sambil menghayati keluarnya kotoran-kotoran dosa yang berada pada tempat tersebut. Kalau di dalam bimbingan dzikir yang dilaksanakan di Majelis Ta’lim dan Zikir Nur Al-Mu’min setelah membaca 14 istighfar tersebut di atas selanjutnya ditutup dengan membaca “Sayyidul Istighfar” atau Penghulu
Istighfar sebagai berikut :

“Allahumma anta Rabbi Laa ilaaha illa anta khalaqtanii wa ana abduka wa ana ‘aala ahdika wa wa’dika – Mastatho’tu A-‘uudzubika minsyarrimaa shona’tu abuu-ulaka bini’ma tika ‘alayya wa abuu-‘u bidzambii faghfirlii fainnahu Laa yaghfirudz-dzunuu-ba illa anta”)

Artinya : “Yaa Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan yang berhak kusembah kecuali hanya Engkau sendiri. Telah Engkau jadikan aku dan aku ini adalah hamba-Mu, dan berusaha sekuat tenaga untuk setia memegangangjanji (‘ahad)-Mu.Aku berlindung kepada-Mu daripada kejahatan yang terlanjur yang telah aku lakukan. Aku menyadari akan segala nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku dan aku tahu pula akan dosaku, maka ampunilah kiranya aku, karena sesungguhnya tiadalah yang mengampuni dosaku itu hanya Engkau.”)
***
*Dan ada satu lagi yang Insya Allah bermanfaat bagi yang membacanya*
1. Bacalah minimal setiap pagi dan petang, sebanyak hitungan semampu anda.
2. Bila sedang diberi ujian sakit bacalah sebanyak 100 kali. Lalu tiupkan dikedua telapak tangan kemudian usapkan kebagian tubuh yang sakit.
3. Bila untuk menyembuhkan orang lain, caranya sama. Pembacaan boleh dilakukan sedirian atau secara berjamaah. Boleh juga dengan menggunakan media air putih atau air zam-zam. Dibacakan sebanyak 7 kali atau 100 kali. Minumkan kepada si sakit. Lakukan beberapa kali, jangan bosan atau berputus asa dari rahmat pertolongan Allah.
***
Alhamdulillah… semoga siapapun yang membaca ini bisa segera mempelajarinya dan jangan lupa ya untuk mengamalkannya.. karena bila Ilmu tanpa Amal bagaikan pohon tanpa buah.. Terimakasih buat My Thibbul Qulub yang sudah memberikan aku Shalawat Ini, Shalawat Ini adalah hadiah terIndah di Usiaku yang ke – 19 Tahun ini, dan semoga Shalawat Thibbil Qulub ini kelak akan menjadi do’a penopang hubungan kita hingga sampailah kepada ikatan suci dihadapan Allah SWT.. Aamiin Ya Allah Ya Rabbal Alamiin…

4 komentar:

Tinggalkan saran atau ilmu yang antum ketahui agar lebih bermanfaat...